loading...

Wednesday, 31 January 2018

Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi Asam Laktat


Tahapan Fermentasi Asam Laktat adalah sebagai berikut:
1. Glikolisis merupakan reaksi perombakan glukosa yang terjadi di sitoplasma.
2. Glukosa akan dipecah menjadi 2 asam piruvat. Energi yang dibutuhkan untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa adalah 2 ATP sedangkan yang dihasilkan adalah 4 ATP.  Sehingga, energi total proses glikolisis adalah 4 ATP.
3. Disamping 2 asam piruvat dan 2 ATP, dihasilkan pula 2NADH . Elektron yang dibawa NADH akan dilepaskan dalam proses pengubahan asam laktat. Molekul NADH akan terpecah menjadi ion NAD+ dan H+.
4. NAD+ hasil pemecahan tersebut, akan digunakan kembali dalam proses glikolisis untuk mengikat elektron dan H+ sehingga terbentuk NADH kembali.

Bahan dari Bimbingan Skripsi

Tuesday, 30 January 2018

Gambar Fermentasi Alkohol

   
Gambar. Macam-macam gambar Fermentasi Alkohol




Daftar Rujukan
https://biologi-indonesia.blogspot.com/2013/09/penjelasan-tentang-respirasi-anaerob.html?m=1
Campbell, Neil A. 2009. Biologi jilid 1 edisi delapan. Erlangga. Jakarta.

Gambar dan Penjelasan tentang Fermentasi Alkohol

Contoh dari produk Respirasi Anaerob adalah Fermentasi. Fermentasi ada dua jenis yaitu Fermentasi Alkohol dan Fermentasi asam laktat.
1. Fermentasi Alkohol

   
Gambar. Fermentasi Alkohol

Prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Glikolisis merupakan reaksi perombakan glukosa yang terjadi di Sitoplasma.
2. Pemecahan glukosa menjadi 2 asam piruvat menghasilkan 2 ATP dan 2 NADH.
3. Kemudian 2 asam piruvat diubah menjadi 2 asetildehid yang melepaskan CO2.
4. Asetildehid segera mengikat ion H+ dari penguraian NADH menjadi NAD+.
5. Pengikatan ion H+ oleh asetildehid akan membentuk senyawa Etil Alkohol (Etanol).
6. Jadi, produk fermentasi ini adalah 2 etanol, 2CO2, 2 ATP.



Daftar Rujukan

Aryulina, D. 2006. Biologi 3. : Esis
Diperbaiki lagi melalui Bimbingan Skripsi

Gambar Respirasi Aerob


Gambar. Tahapan Respirasi Aerob




Daftar Rujukan
Aryulina, D. 2006. Biologi 3. : Esis

METABOLISME

Contoh dari proses Katabolisme adalah respirasi.
Respirasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: respirasi aerob dan anaerob.
a. Respirasi Aerob
    adalah respirasi yang menggunakan oksigen sebagai penerima elektron pada saat pembentukan ATP.
b. Respirasi Anaerob
    adalah respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron pada saat pembentukan ATP.




Daftar Rujukan
Astuti, T. 2015. Pedoman Umum Belajar Biologi. _ : Vicosta Publishing (Ebook)

Model Kerja Enzim

Model Kerja Enzim
2. Induced Fit Teory (Teori Kecocokan yang Terinduksi)
     a. Sisi aktif enzim memiliki bentuk yang fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat.
     b. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif enzim termodifikasi melingkupinya membentuk kompleks.
     c. Kemudian terbentuklah produk.
     d. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim kembali tidak aktif dan menjadi bentuk yang lepas.
     e. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.





Daftar Rujukan
Diperbaiki lagi melalui Bimbingan Skripsi
Rohana Kusumawati. 2013. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi Tahun Pelajaran 2012/2013. (tanpa keterangan kota): Intan Pariwara

Model Kerja Enzim

Model Kerja Enzim ada 2 Teori:
1. Lock and Key Teory (Teori gembok dan Kunci
    a. Cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja kunci dan gembok.
    b. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi aktif, sedangkan substratnya diibaratkan sebagai gembok.
    c. Ketika bentuk dan ukuran gembok (substrat) cocok dan sesuai dengan lubang kunci (sisi aktif) pada enzim.
    d. Maka pintu akan terbuka atau reaksi akan berjalan.












Daftar Rujukan
Diperbaiki lagi melalui Bimbingan Skripsi
Rohana Kusumawati. 2013. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi Tahun Pelajaran 2012/2013. (tanpa keterangan kota): Intan Pariwara

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Katalitik Enzim

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas katalitik enzim:
1. Temperatur
     Biasanya kecepatan reaksi meningkat seiring peningkatan suhu, tetapi dengan berjalannya reaksi enzimatik, titik maksimal akan dicapai dan laju reaksi akan menurun dengan peningkatan suhu. Pada temperatur yang tinggi, bagian protein dari enzim mulai rusak (terdenaturasi) sehingga menghambat reaksi. Enzim hanya bekerja efektif pada suhu optimal.
2. Derajat Keasaman (pH)
    Aktivitas enzim juga dikontrol oleh pH. Ketika pH menurun atau meningkat, sifat berbagai gugus asam dan amina pada rantai samping asam amino berubah menghasilkan perubahan keseluruhan bentuk struktur enzim. Pada pH yang sangat tinggi atau sangat rendah umumnya enzim akan kehilangan seluruh aktivitas katalitiknya. Enzim menjadi tidak stabil ketika pH berubah sangat ekstrim.
3. Konsentrasi Enzim
    Kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi oleh konsentrasi enzim. Ketika konsentrasi enzim dinaikkan maka kecepatan reaksi akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika kadar enzim semakin rendah, kecepatan reaksi juga akan semakin lambat.
4. Konsentrasi Substrat
    Kecepatan reaksi yang dikatalis enzim dipengaruhi juga oleh konsentrasi substrat. Ketika konsentrasi substrat dinaikkan, kecepatan reaksi akan meningkat hingga mencapai titik tertentu (Vmax), diatas ambang tertentu peningkatan konsentrasi substrat tidak merubah laju reaksi secara signifikan. Hal ini karena sisi aktif molekul enzim pada suatu saat telah jenuh oleh substrat (tersaturasi). Kompleks enzim/substrat berdiisosiasi sebelum sisi aktif bebas untuk mengakomodir banyaknya substrat. Ketika konsentrasi substrat tinggi, temperatur dan pH dijaga tetap konstan, maka laju reaksi adalah proporsional dengan konsentrasi enzim.
5. Inhibitor
    Inhibitor enzim adalah senyawa yang dapat merubah aktivitas katalitik dari suatu enzim sehingga akan menurunkan kecepatan reaksi atau menghentikannya (reaksi berhenti). Inhibitor enzim dapat berupa inhibitor kompetitif, non-kompetitif, dan inhibitor substrat.




Sumber Rujukan
Saryono. 2011. Biokimia Enzim. Yogyakarta: Nuha Medika


Sifat-Sifat Enzim

Sifat-sifat Enzim
1. Kemampuan Katalitik
    Enzim merupakan katalitik yang paling efisien, bisa meningkatkan kecepatan sampai sejuta kali lebih.
2. Spesifisitas
    Enzim bersifat sangat spesifik, baik jenis reaksi maupun substratnya.
3. Kemampuan untuk diatur (regulasi)
    Enzim tidak ikut bereaksi dengan substrat atau produknya. Aktivitas dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan organisme itu sendiri (Contoh: enzim yang mengkatalisis reaksi pertama pada suatu siklus biosintesis biasanya dihambat oleh produk akhirnya (feedback inhibition). Beberapa enzim disintesis dalam bentuk tidak aktif, dan akan diaktifkan oleh kondisi dan waktu yang sesuai (enzim allosterik), prekursor yang tidak aktif disebut zymogen.







Sumber Rujukan
Saryono. 2011. Biokimia Enzim. Yogyakarta: Nuha Medika

Wednesday, 17 January 2018

Gambar enzim 3D

Macam-macam gambar enzim 3D
Gambar 1. Enzim Alfa Amilase

Gambar 2. Enzim Peptidase atau disebut juga Protease

Gambar 3. Enzim Pektin Liase

Gambar 4. Alpha Amylase








Daftar Rujukan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alfa-amilase
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Protease
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pektin_liase
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Alpha-amylase

Contoh Format Analisis Jurnal

Setiap Kampus mempunyai format sendiri-sendiri untuk menganalisis jurnal. Tapi disini saya akan membantu Anda untuk mempermudah mencari...

loading...