LAPORAN PRATIKUM
BIOLOGI SEL
Nama Kelompok Kelas C:
ANISTA VERA DUWI LESTARI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSATA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
- Tujuan Pratikum
Mengekstrasikan DNA dari buah-buahan dan sayuran.
- Dasar Teori
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molekul (molekul utama) yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). DNA ini tersusun atas tiga komponen utama yaitu: gula, deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nucleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua “benang” polinukleotida saling berpasangan dan pasangan yang tetap melalui ikatan hydrogen dan anatra nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai “cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa infomasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Jamilah, 2005). DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bias diisolasi. Zubaidah (2004) dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: reparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbaga cara, akan tetapi pada setiap jenis/bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA.
- Alat dan Bahan
Alat:
- Blender 5. Pisau
- Sendok 6. Saringan
- Gelas 7. Corong
- Garpu
Bahan:
- Sayuran Kangkung
- Alkohol 96% dingin
- Air
- Detergen cair
- Garam
- Deskripsi Pratikum
Cara kerja secara umum:
- Membuat larutan garam 1sdt dan detergen air 2 sdt. Kemudian dicampur dalam satu wadah dan diaduk pelan-pelan tapi tidak sampai berbusa
- Menghaluskan sayuran dengan blender.
- Menambahlan larutan garam dan detergen kedalam sayuran yang sudah dihaluskan.
- Goyang-goyang cairan pelan-pelan tidak sampai berbusa diplastik atau digelas piala.
- Saring dengan saringan teh/ kertas saring.
- Menambahkan allkohol 96% dingin ke cairan.
- Mengamati benda yang mengapung (DNA).
Praktikum ini membuat mahasiswa mengetahui secara nyata obyek yang pernah di pelajari dalam teori. Selain itu praktikum ini meningkatkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil dan Analisis Data Pengamatan
Tema. Ektrasi DNA
|
| |
Deskripsi Singkat:
Hasil dari sumber lain dalam mengekstrasikan DNA tanpa disaring, DNAnya pun juga bisa terlihat dan berwarna putih.
|
Deskripsi Singkat:
Setelah melakukan pengamatan ektrasi DNA (sayuran kangkung) dengan melakukan prosedur diatas dapat memperoleh hasil seperti gambar diatas yang memperlihatkan DNA yang berwarna putih.
Sumber. Hasil Dokumentasi
|
- Pembahasan
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstrasi DNA, pada pratikum isolasi DNA, dilakukan isolasi terhadap beberapajenis tanaman. Isolasi DNA ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan yaitu penghancuran/penggilingan daun kangkung dan bahan seperti air dingin dan garam, dengan menggunakan mortal.
Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diperlukan. Proses ini dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan sel dari DNA dapat dilakukan memecahkan dinding sel, membrane plasma dam membrane inti. Pengisolasian DNA menggunakan garan dapur dengan tujuan memekatkan DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu membentuk ikatan dengan kutub negative pada ikatan fosfot DNA. Saat ini Na+ garam berkaitan dengan fosfat, pada saat itulah DNA akan berkumpul. Selanjutnya penyaringan/ filtrasi dilakukan untuk mengumpulkan cairan kaya DNA dan memisahkan dari sisa bagian jaringan (sel) lain yang tidak diperlukan dan hasil saringan diharapkan banyak mengandung banyak DNA yang akan diuji. Penambahan detergen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena detergen dapat menyebabkan rusaknya membrane sel melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik detergen dengan protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa “lipid protein-detergen komplek”. Senyawa tresebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan detergen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia penambahan alcohol pada permukaan larutan bertujuan untuk presipitasi sehingga DNA yang telah terkumpul tadi mampu memisah dari larutan dan terbentuklah lapisan yang dapat diidentifikasi unsur penyusunannya.
Berdasarkan analisis data yang kami peroleh terdapat tiga lapisan. Lapisan terbawah adalah filtrate, lapisan tengah berupa benang-benang yang merupakan DNA, sedangkan lapisan teratas adalah alcohol yang berwarna bening. Dilihat dari sumber DNA yang digunakan untuk pengisolasian ini jenis daun yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Daun kangkung untuk sumber DNA menghasilkan DNA yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih.
Dari hasil pratikum dan teori yang sudah ada sebelumnya memperoleh hasil yang sama. DNA dari buah ataupun sayur berbentuk seperti benang dan berwarna putih.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Tehnik isolasi DNA, merupakan suatu cara/metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. Garam menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi kedalam larutan yang kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan sebagai “lysing buffer”, yakni menjaga pH larutan agar tetap konstan, sehingga diharapkan tidak terjadi denaturasi DNA. Pemblenderan dapat merusak dinding sel secara mekanik sehingga DNA dapat keluar dari dalam sel. Detergen/sabun cair dapat merusak membrane sel dan membrane inti sehingga DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan dalam sel. Blender disini digunakan untuk memecahkan sel-sel secara mekanik. Jika proses pemblenderan dilakukan terlalu lama dikhawatirkan tidak hanya memecahkan sel tetapi juga akan mencabik-cabik DNA, sehingga DNAnya hancur. Sedangkan jika terlalu sebentar, sel-sel belum seluruhnya terpecahkan. Etanol berfungsi untuk memperitifikasi DNA. Etanol dingin akan mempercepat proses tersebut.
- Saran
Pada saat pratikum, sebaiknya langkah-langkah kegiatan praktikum dilakukan dengan sesuai dan sangat hati-hati karena kesalahan yang terjadi dapat mengakibatkan pengaruh yang kurang baik terhadap hasil. Hal ini terutama dalam penggunaan bahan harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dalam petunjuk kegiatan pratikum.
DAFTAR PUSTAKA
Artama, W.T. 1991. Rekayasa Genetika. Pusat Antar Universitas-Bioteknologi. UGM. Yogyakarta
Lehninger, A.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia.jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta
Michel Peyrard, Nonlinear Dynamics and Statistical Physics of DNA, 2004
Mubarika, Sofia. 1990. Rekayasa Genetika. Pusat Antar Universitas-Bioteknologi. UGM. Yogyakarta